Meskipundemikian, pandangan behavioral ini juga masih bervariasi dalam menentukan faktor apakah yang paling utama dalam proses belajar itu (Milhollan dan Forisha, 1972 : 31-79; Ivey, et.al, 1987 : 231-263) sebagai berikut : 1. aliran nativisme menolak dengan tegas adanya pengaruh eksternal. Pendidikan tidak berpengaruh sama sekali dalam
Anak merupakan individu yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan, namun tidak instan langsung berubah. Butuh proses agar anak-anak mengalami perubahan dan pertumbuhan. Nativisme berpendapat bahwa perkembangan dan pertumbuhan anak ditentukan oleh potensi sejak lahir dan lingkungan tak dapat merubahnya. Nativisme berasal dari kata Nativus yang berarti ini menghasilkan suatu pandangan bahwa perkembangan anak ditentukan oleh faktor hereditas atau pembawaan sejak lahir. Pelopor aliran Nativisme adalah Arthur Schopenhauer seorang filosof Jerman 1788-1880. Pada hakekatnya menekankan pada kemampuan dalam diri seorang anak dan hasil perkembangan ditentukan oleh pembawaan sejak lahir dari kedua orang tua. Nativisme juga berpendapat bahwa, jika anak memiliki bakat jahat dari lahir maka Ia akan menjadi jahat. Dan sebaliknya jika anak memiliki niat baik maka dia akan menjadi baik. Cesare Lambroso terkenal dengan teorinya mengenai “deliquento nato”, yaitu bahwa penjahat sudah mempunyai watak sejak lahirnya, yang tercermin pada bentuk tengkoraknya Fisiognomi. Jadi anak-anak dapat belajar dan mengalami perubahan melalui potensi dalam dirinya sendiri dan teori ini tidak dapat disalahkan karena potensi dalam diri anak sangat mempengaruhi minat belajar anak. To read the file of this research, you can request a copy directly from the has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
Parapenganut aliran nativisme berpandangan bahwa bayi itu lahir sudah dengan pembawaan baik dan pembawaan buruk. Oleh karena itu, hasil akhir pendidikan ditentukan oleh pembawaan yang sudah dibawa sejak lahir. Berdasarkan pandangan ini, maka keberhasilan pendidikan ditentukan oleh anak didik itu sendiri.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pendahuluan Pada dasarnya filsafat pendidikan adalah ilmu yang mendalami hakikat pelaksanaan juga pendidikan. Disisi lain filsafat memiliki arti yaitu sebuah pandangan yang kritis yang meneliti hingga akar-akar persoalan. Dalam pendapat lain ada yang berasumsi bahwa filsafat sebagai langkah-langkah berpikir yang kompleks dan tidak mempunyai kegunaan praktis. Dalam Alqur'an terdapat istilah "hikmat" yaitu arif dan bijak. Namun filsafat bukanlah hikmat tetapi cinta yang begitu besar atas hikmat.Fithriani, 2018 Pengertian dari filosof adalah seorang yang begitu mencari dan mencintai serta berusaha memperolehnya menggunakan konsep-konsep umum. Guna membimbing masyarakat untuk memilih tujuan serta kebijkan pendidikan. Maka pada artikel ini akan membahas tentang aliran nativisme dalam pendidikan. Navatisme lebih mengutamakan pada kemampuan dalam diri seorang anak dari lahir. Dalam hal ini faktor lingkungan maupun pendidikan tidak begitu berpengaruh didalam perkembangan anak saat proses dan pemikiran aliran NavatismeMenurut Arthur Schopenhauer , aliran Navatisme memberatkan pada arti bahwa segala sesuatu yang berkaitan dalam pembawaan diri manusia yang dikaruniai oleh Allah SWT dari awal kelahiran. Ia berpandangan bahwa segala sesuatu yang memiliki sifat kodrat berarti tidak dapat dirubah, baik oleh alam sekitar ataupun pendidikan. Dan bagi orang yang meyakini aliran ini, mereka percaya atas kelahiran seorang bayi pasti diiringi dengan pembawaan baik dan buruk bayi tersebut. Maka dari itu, keberhasilan pendidikan yang sudah dijalani itu ditentukan oleh pembawaan yang dimiliki sejak lahir.Habibah, 2017Dalam prinsip aliran ini terdapat pengakuan mengenai adanya daya asli yang sudah terbentuk sejak kelahiran, antara lain daya psikologis dan fisiologis yang memiliki sifat herediter, serta keahlian dasar lainnya. Ada yang perkembangannya maksimal juga ada yang stagnan. Misalnya, apabila seorang anak lahir dari orang tua yang ahli dalam urusan mesin, maka anak tersebut bisa tumbuh dan berkembang melebihi kemampuan orang tuanya, tetapi terkadang juga anak tumbuh dan berkembang dibawah kemampuan orang perkembangan manusia menurut aliran NavatismeTerdapat tiga faktor dalam aliran ini, antara lain yaitu faktor genetic, faktor kemampuan anak, dan faktor pertumbuhan anak. Pengertian dari faktor genetic yaitu faktor gen yang berasal dari keturunan orang tua, hal tersebut mendukung munculnya bakat dari diri manusia. Contohnya, apabila orang tuanya seorang wirausaha maka terdapat kemungkinan besar anak tersebut mempunyai bakat seorang wirausaha. 1 2 3 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
TujuanTeori Nativisme. Dengan pemahaman aliran nativisme, maka setiap pendidikan dan perkembangan manusia bertujuan untuk : Menemukan bakat terpendam yang dimiliki. Dengan faktor-faktor diatas, maka setiap manusia diharapkan untuk mampu menemukan apa yang menjadi potensi diri atau bakat alaminya. Mengasah kompetensi diri sehingga menjadi ahli.
- Seorang pendidik memiliki peranan yang sangat penting dalam setiap kegiatan belajar-mengajar di sekolah. Sebab, setiap anak merupakan pribadi unik, memiliki potensi, serta sedang dalam proses perkembangan. Proses perkembangan setiap anak bisa memiliki tempo yang berbeda-beda, dapat berjalan dengan cepat, sedang, ataupun lambat. Proses ini tidak berjalan sendiri, tetapi dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Salah satu faktornya, yakni peran pendidik. Sosok guru dibutuhkan untuk dapat mendampingi para murid agar mereka bisa mengenal sifat dan karakternya selama proses pendewasaan berlangsung. Pendidik perlu untuk memahami kapasitas dan kondisi masing-masing anak didiknya supaya dapat menyusun rencana pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan dalam proses belajar-mengajar. Oleh karena itu, dalam studi tentang pendidikan, muncul sejumlah teori pembelajaran yang dapat diimplementasikan oleh pendidik. Teori-teori itu selama ini dipakai sebagai paradigma penyusunan strategi pembelajaran. Di antara sejumlah teori tentang pembelajaran yang sudah lama dikenal dalam kajian pendidikan adalah teori nativisme, teori empirisme, dan teori perbedaan teori nativisme, empirisme, dan konvergensi? Perbedaan mendasar 3 teori di atas terletak pada asumsi dasar mengenai faktor utama yang bisa memengaruhi perkembangan individu. Faktor-faktor itu ialah pembawaan nativisme, pendidikan dan lingkungan empirisme, atau keduanya yang saling berkaitan konvergensi.Untuk memahami secara lebih jelas perbedaan teori nativisme, empirisme, dan konvergensi dalam pembelajaran di dunia pendidikan, berikut penjelasan Nativisme dalam Pendidikan Nativisme sendiri berasal dari bahasa latin, “nativus” yang berarti terlahir. Mengutip buku Psikologi Pendidikan Implikasi dalam Pembelajaran 202115 karangan Fadhilah Suralaga, teori nativisme pertama kali dipelopori oleh ahli filsafat asal Jerman, Arthur Schopenhauer 1788-1860. Teori nativisme meyakini bahwa proses perkembangan manusia ditentukan oleh adanya faktor-faktor bawaan sejak lahir. Faktor bawaan tersebut meliputi sifat-sifat fisik dan psikologis serta juga kemampuan yang berupa bakat, intelegensi, dan lain-lain yang diwariskan secara genetis. Faktor bawaan inilah yang dipercaya akan menentukan hasil perkembangan anak di kemudian hari. Apabila anak itu memiliki pembawaan yang cerdas, pintar pula anak itu kelak. Sebaliknya, apabila anak itu pembawaannya kurang cerdas, rendah pula prestasi teori nativisme, proses pendidikan dan lingkungan sekitar tidak bisa mengubah sifat-sifat pembawaan tersebut. Sebab, baik dan buruknya pembawaan itu sudah ditentukan sejak lahir. Peran pendidikan dalam pandangan teori nativisme hanyalah sebatas untuk pengembangan bakat saja. Oleh sebab itu, teori ini dalam ilmu pendidikan disebut dengan pesimistis Empirisme dalam Pendidikan Dikutip dari buku Pengantar Ilmu Pendidikan 201969 karya Amanudin, teori empirisme pertama kali dikenal dengan sebutan “The School of British Empiricism” atau aliran empirisme Inggris. Tokoh utama yang mencetuskan pemikiran untuk basis teori empirisme, yakni John Locke 1632-1704, filsuf asal Inggris yang masuk dalam jajaran pemikir penting era pencerahan aufklarung. Teori empirisme bertolak belakang dengan teori nativisme, karena mengabaikan adanya pengaruh dari faktor bakat atau potensi bawaan dalam proses pendidikan. Maka itu, teori ini menekankan ke pentingnya pengalaman, lingkungan, dan pendidikan dalam proses perkembangan anak. Doktrin teori empirisme paling terkenal ialah “tabula rasa” yang berarti bahwa manusia dilahirkan seperti kertas putih bersih, masih kosong. Peran pendidik sangat penting dalam membentuk anak. Dalam ilmu pendidikan, teori empirisme disebut optimisme pedagogis. Optimisme tersebut terlihat dari asumsi dasar teori ini yang menganggap faktor lingkungan dan pendidikan dapat menjadikan anak berkembang sesuai dengan yang Konvergensi dalam Pendidikan Teori konvergensi bisa dibilang merupakan gabungan dari teori nativisme dan empirisme. Teori ini menggabungkan unsur bakat dan lingkungan atau pendidikan. Kedua unsur tersebut dinilai saling memiliki pengaruh dalam proses perkembangan anak. Teori konvergensi dipelopori oleh seorang ahli pendidikan asal Jerman, William Stern 1871-1938. Menurut dia, anak yang dilahirkan ke dunia sudah disertai dengan pembawaan baik maupun buruk. Mengutip buku Psikologi Pendidikan Implikasi dalam Pembelajaran 202117 karangan Fadhilah Suralaga, teori konvergensi meyakini bahwa bakat bawaan anak tidak dapat berkembang secara optimal, apabila tidak ada dukungan dari faktor lingkungannya. Begitu pula sebaliknya, lingkungan yang baik tidak akan menghasilkan perkembangan anak yang ideal, apabila tidak terdapat faktor bakat bawaan. William Stern, melalui teori ini menyimpulkan bahwa semua yang berkembang dalam diri individu dan melalui hasil pendidikan ditentukan oleh faktor pembawaan sekaligus juga oleh lingkungannya. Teori konvergensi dipandang lebih realistis dan paling cocok dengan keadaan masyarakat di sekitar kita. Maka itu, teori konvergensi diikuti oleh banyak pakar pendidikan. - Pendidikan Kontributor Reynata SanjayaPenulis Reynata SanjayaEditor Addi M Idhom
PengertianNativisme. (nativism) adalah sebuah dokttrin filosofis yang berpengaruh besar terhadap aliran pemikiran psikologis. Tokoh utama aliran ini bernama Arthur Schopenhauer (1788-1860) seorang filosof Jerman. Aliran filsafat nativisme konon di juluki sebagai aliran pesimistis yang memandang segala sesuatu dengan kaca mata hitam. Mengapa
Contents1 Mengapa aliran empirisme menganggap penting pendidikan brainly?2 Mengapa aliran empirisme penting bagi pendidikan?3 Mengapa empirisme penting?4 Mengapa aliran empirisme dan Nativisme bertentangan?5 Apa yang dimaksud dengan konvergensi dalam pendidikan?6 Mengapa aliran nativisme menolak pengaruh pendidikan?7 Apa itu teori pendidikan empirisme?8 Apa itu empirisme dan contohnya?9 Apa itu teori perkembangan empirisme?10 Apakah yang menjadi dasar dari filsafat Empirisme?11 Apa contoh dari aliran Empirisme dalam kehidupan sehari hari?12 Bagaimana konsep pemikiran aliran Empirisme dan rasionalisme?13 Apa perbedaan mendasar antara aliran Nativisme dan Empirisme?14 Apa penyebab tercetusnya aliran Nativisme?15 Kenapa aliran Empirisme disebut sebagai aliran optimisme? Menurut pandangan empirisme biasa pula disebut emvironmentalisme pendidik memegang peranan yang sangat penting sebab pendidik dapat menyediakan lingkungan pendidikan kepada anak dan akan diterima oleh anak sebagai pengalaman-pengalaman. Pengalaman-pengalaman itu tentunya yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Mengapa aliran empirisme penting bagi pendidikan? Aliran empirisme mengatakan bahwa pengalaman adalah proses untuk memperoleh pengetahuan. Empirisme dipandang sebagai hal yang paling produktif dalam dunia pendidikan. Karena dalam proses pembelajaran suatu pendidikan lingkunganlah yang berperan besar untuk membentuk potensi dan pengetahuan peserta didik. Mengapa empirisme penting? Empiris memegang peranan yang amat penting bagi pengetahuan, malah barang kali merupakan satu-satunya sumber dan dasar ilmu pengetahuan menurut penganut empirisme. Pengalaman inderawi sering dianggap sebagai pengadilan yang tertinggi. Aliran ini menegaskan bahwa pengetahuan manusia berdasarkan pengalaman. Mengapa aliran empirisme dan Nativisme bertentangan? Aliran empirisme, bertentangan dengan paham aliran nativisme. Menurut Redja Mudyahardjo bahwa aliran nativisme ini berpandangan behavioral, karena menjadikan perilaku manusia yang tampak keluar sebagai sasaran kajiannya, dengan tetap menekankan bahwa perilaku itu terutama sebagai hasil belajar semata-mata. Apa yang dimaksud dengan konvergensi dalam pendidikan? Aliran konvergensi convergence merupakan gabungan antara aliran empirisisme dengan aliran nativisme. Aliran ini menggabungkan arti penting hereditas pembawaan dengan lingkungan sebagai faktor-faktor yang berpengaruh dalam perkembangan manusia. Yang membatasi hasil pendidikan adalah pembawaan dan lingkungan. Mengapa aliran nativisme menolak pengaruh pendidikan? Mengapa Nativisme menolak pengaruh pendidikan? Jawaban karena Nativisme menekankan kemampuan dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan termasuk faktor pendidikan kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak. Dengan demikian menurut mereka pendidikan tidak membawa manfaat bagi manusia. Apa itu teori pendidikan empirisme? Teori empirisme ialah teori psikologi pendidikan yang mementingkan stimulasi eksternal dalam perkembangan individu. Dan menyatakan bahwa perkembangan individu tergantung dari keadaan lingkungannya dimana dia berada, sedangkan pembawaan tak berpengaruh. Apa itu empirisme dan contohnya? Aliran Empirisme adalah aliran yang menekankan bahwa segala sesuatu dipelajari lewat pengalaman dengan melibatkan indra diri. Oleh sebab itu maka aliran empirisme ini disebut-sebut menolak kehadiran tuhan sebab menentang konsep fitrah pada diri manusia. Apa itu teori perkembangan empirisme? Teori empirisme menyatakan bahwa bayi ketika lahir ibarat kertas yang masih putih bersih, dan akan tumbuh dan berkembang, seorang anak sangat tergantung pengaruh dari luar yang datang. Apakah yang menjadi dasar dari filsafat Empirisme? Empirise adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman manusia. Empirisme menolak anggapan bahwa manusia telah membawa fitrah pengetahuan dalam dirinya ketika dilahirkan. Sebagai suatu doktrin, empirisme adalah lawan rasionalisme. Apa contoh dari aliran Empirisme dalam kehidupan sehari hari? Contohnya seperti “Bagaimana kita mengetahui es itu dingin?” orang empirisme ini berpandangan bahwa es itu dingin karena orang itu pernah melakukan atau memiliki pengalaman sendiri dengan menyentuh es itu danmemperoleh pengetahuan yang ia sebut “dingin”. Bagaimana konsep pemikiran aliran Empirisme dan rasionalisme? Rasionalisme adalah suatu aliran filsafat yang berupaya untuk memperluas metodologi yang dipersepsi dari matematika ke seluruh ilmu pengetahuan, sementara pada kutub yang lain empirisme berpandangan bahwa sumber pengetahuan adalah pengalaman indrawi, bukan penalaran murni. Objek-objek ini dialami secara empirik. Apa perbedaan mendasar antara aliran Nativisme dan Empirisme? Nativisme berpendapat bahwa perkembangan manusia ditentukan oleh potensi sejak lahir dan lingkungan tak dapat merubahnya. Sedangkan aliran Empirisme menjelaskan bahwa manusia sangat dipengaruhi dan ditentukan oleh lingkungan alam sekitarnya. Apa penyebab tercetusnya aliran Nativisme? Aliran Nativisme berasal dari faktor genetik, faktor kemampuan anak, faktor pertumbuhan anak. Serta tujuannya ialah untuk memunculkan bakat, mewujudkan diri yang berkompetensi, mendorong dalam menentukan pilihan, mendorong untuk mengembangkan potensi. Kenapa aliran Empirisme disebut sebagai aliran optimisme? Aliran empirisme aliran optimisme . Aliran empirisme mengutamakan perkembangan manusia dari segi empirik yang secara eksternal dapat diamati dan mengabaikan pembawaan sebagai sisi internal manusia. Dengan kata lain pengalaman adalah sumber pengetahuan, sedangkan pembawaaan yang berupa bakat tidak diakui. Post navigation
Dampakpendidikan. Adapun dampak pendidikan di antaranya yaitu siswa ataupun siswi yang menganggap dirinya sebagai homo menghadapi permasalahan putus sekolah 5 kali lebih besar daripada siswa normal karena mereka merasakan ketidakamanan. Dan 28% dari mereka dipaksa meninggalkan sekolah. Dampak keamanan. Dampak keamanan yang ditimbulkan lebih
KITA HEBAT – Apa pentingnya pendidikan untuk suatu bangsa ? Pernahkah kamu mendengar pertanyaan merupakan suatu proses pembelajaran dan pengajaran yang bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap melibatkan transfer pengetahuan dan nilai-nilai dari generasi sebelumnya kepada generasi yang akan ini dilakukan melalui berbagai metode dan institusi, seperti sekolah, universitas, dan lembaga pendidikan apa pentingnya pendidikan untuk suatu bangsa? Yuk simak ulasan dari Kita Hebat berikut memiliki peran yang sangat penting bagi suatu bangsa. Berikut adalah beberapa alasan mengapa pendidikan menjadi faktor penting dalam kemajuan suatu bangsaPembentukan Kualitas Sumber Daya ManusiaPendidikan berperan dalam membentuk kualitas sumber daya manusia yang berkualitas dan pendidikan, individu dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang diperlukan untuk berkontribusi secara positif dalam pembangunan daya manusia yang berkualitas akan menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi, sosial, dan budaya suatu Produktivitas dan InovasiPendidikan membuka pintu kesempatan untuk meningkatkan produktivitas dan memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan, individu dapat berperan aktif dalam pengembangan teknologi, ilmu pengetahuan, dan keahlian akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan kemajuan Kesetaraan dan Keadilan SosialPendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan kesetaraan dan keadilan pendidikan yang merata dan terjangkau, setiap individu, tanpa memandang latar belakang sosial, dapat memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses pengetahuan dan kesempatan yang setara. Pendidikan memberikan landasan yang adil bagi setiap individu untuk mencapai potensi terbaik Demokrasi dan KebangsaanPendidikan berperan dalam memajukan demokrasi dan kebangsaan. Dengan pendidikan yang baik, individu akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang hak-hak dan kewajiban mereka sebagai warga akan menjadi pemilih yang cerdas, memiliki kemampuan kritis, dan mampu berpartisipasi aktif dalam kehidupan politik dan sosial Sosial dan BudayaPendidikan juga memiliki peran penting dalam pembangunan sosial dan budaya suatu pendidikan, individu dapat mempelajari dan menghargai keanekaragaman budaya, mengembangkan sikap saling menghormati, dan memperkuat ikatan sosial antara anggota juga memainkan peran penting dalam menjaga warisan budaya dan memperkaya kehidupan sosial suatu keseluruhan, pendidikan merupakan fondasi yang kuat bagi kemajuan suatu memprioritaskan pendidikan yang berkualitas, suatu bangsa dapat menciptakan generasi yang terdidik, berkualitas, dan siap menghadapi berbagai tantangan masa itulah mengapa pendidikan itu sangat penting bagi suatu bangsa, semoga bermanfaat
MengenalAliran Nativisme dalam Dunia Pendidikan. Penulis. Iman Nugroho. -. 18 Februari 2022. Jika kita membahas tentang teori perkembangan maka kita tidak bisa lepas dari tiga teori besar yang berbeda faham mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan seorang siswa. Yaitu teori nativisme, teori empirisme dan teori konvergensi.
Aliran nativisme berlawanan 180 derajat dengan aliran empirisme. Nativisme berasal dari kata nativus yang berarti kelahiran atau native yang artinya asli atau asal. Tokoh utama aliran ini adalah Arthur Schopenhauer 1788-1860 seorang filosof Jerman Ilyas, 1997. Dalam artinya yang terbatas, juga dapat dimasukkan dalam golongan Plato, Descartes, Lomborso, dan pengikut-pengikutnya yang lain. Nativisme 87berpendapat bahwa sejak lahir anak telah memiliki/membawa sifat-sifat dan dasar-dasar tertentu, yang bersifat pembawaan atau keturunan. Sifat-sifat dan dasar-dasar tertentu yang bersifat keturunan herediter inilah yang menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak, serta hasil pendidikan sepenuhnya Nadirah, 2013.Aliran nativisme mengesampingkan peranan lingkungan sosial, pembinaan dan pendidikan. Aliran nativisme ini nampaknya begitu yakin terhadap potensi batin yang ada dalam diri manusia dan aliran ini erat kaitannya dengan aliran intuisme dalam penentuan baik dan buruk manusia. Aliran ini tampak kurang menghargai atau kurang memperhitungkan peran pembinaan dan pendidikan Nata, 2002.Nativisme menganggap pendidikan dan lingkungan boleh dikatakan tidak berarti, tidak mempengaruhi perkembangan anak didik, kecuali hanya sebagai wadah dan memberikan rangsangan saja. Apabila seorang anak berbakat jahat, maka ia akan menjadi jahat, begitu pula sebaliknya. Apabila seorang anak mempunyai potensi intelektual rendah maka akan tetap rendah Djumransjah, 2004. Pandangan tersebut dikenal dengan pesimisme paedagogis, karena sangat pesimis terhadap upaya- upaya dan hasil telah dijelaskan sebelumnya, aliran nativisme menolak dengan tegas adanya pengaruh eksternal. Pendidikan tidak berpengaruh sama sekali dalam membentuk manusia menjadi baik. Pendidikan tidak bermanfaat sama sekali. Sebaliknya, kalau kita menginginkan manusia menjadi baik, maka yang perlu dilakukan adalah memperbaiki kedua orang tuanya karena merekalah yang mewariskan faktor-faktor bawaan kepada jelas merupakan aliran yang mengakui adanya daya-daya asli yang telah terbentuk sejak lahirnya manusia ke dunia. Daya-daya tersebut ada yang dapat tumbuh dan berkembang sampai pada titik maksimal kemampuan manusia dan ada yang dapat tumbuh berkembang hanya sampai pada titik tertentu sesuai dengan kemampuan individual manusia Setianingsih, 2008. Para ahli yang berpendirian Nativis biasanya mempertahankan kebenaran konsep ini dengan menunjukkan berbagai kesamaan atau kemiripan antara orang tua dengan anak-anaknya Sabri, 1996.Beberapa tokoh yang berhubungan dengan aliran nativisme adalah Rochacher, Rosear, dan Basedow. Rochacher mengatakan bahwa manusia adalah hasil proses alam yang berjalan menurut hukum tertentu. Manusia tidak dapat mengubah hukum-hukum tersebut. Rosear mengatakan 88bahwa manusia tidak dapat dididik. Pendidik malah akan merusak perkembangan anak. Pendidikan adalah persoalan yang membiarkan atau membebaskan pertumbuhan anak secara kodrati. Sementara itu, Basedow mengatakan bahwa pendidikan adalah pelanggaran atas kecenderungan berkembang yang wajar dari anak. Aliran ini juga disebut predestinatif yang menyatakan bahwa perkembangan atas nasib manusia telah ditentukan sebelumnya, yakni tergantung pada bawaan dan bakat yang ini masih memungkinkan adanya pendidikan. Namun, mendidik menurut aliran ini membiarkan anak tumbuh berdasarkan pembawaannya. Berhasil tidaknya perkembangan anak tergantung kepada tinggi rendahnya dan jenis pembawaan yang dimiliki anak. Apa yang patut dihargai dari pendidikan atau manfaat yang diberikan oleh pendidikan, tidak lebih dari sekadar memoles permukaan peradaban dan tingkah laku sosial, sedangkan lapis yang mendalam dan kepribadian anak, tidak perlu ditentukan. 89Sumber Husamah dkk. 2015. Pengantar Pendidikan. Malang Universitas Muhamadiyah. Hal. 87-89.
Tokohaliran nativisme adalah Schopenhauer seorang filosof dari Jerman. Aliran ini berpandangan bahwa, perkembanagn inividu ditentukan oleh faktor bawaan sejak lahir dan faktor lingkungan kurang berpengaruh terhadap pendidikan dan perkembnangan anak. Maka dsari itu menurut aliran ini hasil pendidikan anak ditentukan oleh faktor bawaan sejak lahir.
. zj02jz6z0y.pages.dev/184zj02jz6z0y.pages.dev/173zj02jz6z0y.pages.dev/102zj02jz6z0y.pages.dev/216zj02jz6z0y.pages.dev/43zj02jz6z0y.pages.dev/29zj02jz6z0y.pages.dev/368zj02jz6z0y.pages.dev/85zj02jz6z0y.pages.dev/125
mengapa nativisme menolak pengaruh pendidikan